PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO
Ekonomi
makro, yang merupakan salah satu cabang ilmu, ekonomi dapat membantu memecahkan
permasalahan kebijakan ekonomi makro mencakup masalah-masalah yang berkaitan
dengan pengelolaan dan pengendalian perekonomian secara umum. Tugas
pengendalian ekonomi makro adalah mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja
dan tumbuh secara seimbang, terhindar dari keadaan-keadaan yang dapat
mengganggu keseimbangan umum tersebut.
A. Masalah ekonomi makro jangka pendek
yang harus diatasi setiap saat. Ketiga masalah yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
1.
Masalah Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak
dialami oleh hamper semua Negara. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu
proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat
inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke
periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Adakalanya
tingkat inflasi adalah rendah-yaitu mencapai di bawah 2 atau 3 pesen. Tingkat
inflasi yang moderat mencapai di antara 4-10 persen. Inflasi yang sangat serius
dapat mencapai tingkat beberapa puluh atau beberapa ratus persen dalam setahun.
Oleh karena itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak
diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya. Walaupun tidak secara otomatis menurunkan
standar hidup, inflasi tetap merupakan masalah, karena dapat mengakibatkan
redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat, dapat menyebabkan
penurunan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.
Faktor-faktor
penyebab inflasi
Masalah kenaikan harga-harga yang
berlaku di berbagai negara diakibatkan oleh banyak faktor. Di negara-negara
industri pada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua
masalah berikut:
·
Tingkat pengeluaran agregat yang
melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan
jasa-jasa. Keinginan untuk mendapatkan barang
yang mereka butuhkan akan mendorong para konsumen meminta barang itu pada
harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, para pengusaha akan mencoba menahan barangnya
dan hanya menjual kepada pembeli yang bersedia membayar pada harga yang lebih
tinggi, kecenderungan ini akan menyebabkan kenaikan harga.
·
Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan
ekonomi menuntut kenaikan upah. Apabila
para pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari tambahan pekerja untuk
menambah produksinya, pekerja-pekerja yang ada akan terdorong untuk menuntut
kenaikan upah. Apabila tuntutan kenaikan upah berlaku secara meluas, akan
terjadi kenaikan biaya produksi dari berbagai barang dan jasa yang dihasilkan
dalam perekonomian. kenaikan biaya produksi tersebut akan mendorong
perusahaan-perusahaan menaikkan harga-harga barang mereka.
Kedua masalah yang diterangkan di
atas biasanya berlaku apabila perekonomian sudah mendekati tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh. Dengan perkataan lain di dalam perekonomian yang sudah
sangat maju, masalah inflasi sangat erat kaitannya dengan tingkat penggunaan
tenaga kerja.
Disamping itu inflasi dapat pula
berlaku sebagai akibat dari (i) kenaikan harga-harga barang yang diimpor, (ii)
penambahan penaaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan
produksi dan penawaran barang, dan (iii) kekacauan politik dan ekonomi sebagai
akibat pemerintahan yang kurang bertanggung jawab.
2.
Masalah pengangguran
Dari tahun ke tahun, masalah jumlah
pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk
mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan
kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau
angkatan kerja melebihi tingkat kesenpatan kerja yang tersedia. Berdasarkan
tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah tingkat perekonomian berada pada
tingkat kesempatan kerja penuh atau tidak. Secara teoritid perekonomian
dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tingkat kesempatan
kerja yang tersedia seluruhnya diguanakan. Di Negara kita upaya utuk menekan
tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan
penduduk. Program KB merupakan salah satu aalternatif untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai
arti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.
3.
Masalah ketimpangan dalam neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari
segala transaksi yang terjadi antara penduduk dalam suatu Negara dan penduduk
Negara lain selama jangka waktu tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi
yang terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dan
bentuk ekspor impor, transaksi financial, seperti pemberian atau penerimaan
kredit kepada atau dari Negara lain, penanaman modal di luar negeri dan
transaksi-transaksi yang bersifat unilateral, seperti pembayaran transfer dari
orang-rang yang tinggal di luar negeri. Ketidakseimbangan dalam neraca
pembayaran suatu Negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila
ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan
kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Dalam jangka panjang permasalahan ekonomi makro menyangkut
persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut
bagaimana mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
B. Masalah ekonomi makro yang
dihadapi pemerintah
1) Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan
perekonomian untuk menyediakan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah, dan kemakmuran masyarakat meningkat. Hal ini merupakan
masalah ekonomi jangka panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua
puluh lima tahun). Oleh karena itu, kita harus menciptakan keserasian atau
keseimbangan antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan
tersedianya dana untuk investasi.
Setiap Negara senantiasa mengharapkan agar perekonomia yang
dicapai mengalami peningkatan secara terus-menerus. Peningkatan perekonomian
tersebut akan memupuk investasi serta kemampuan teknik dan pendapatan
masyarakat meningkat maka perekonomian mengalami pertumbuhan.
Ciriciri Negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi menurut
ECAPE adalah sebagai berikut.
a. Negara tersebut
mengalami peningkatan GNP atau pendapatan perkapita dari tahun ke tahun
b. Negara tersebut mengalami
peningkatan investasi potensial
c. Di Negara tersebut
ditemukan sumber-sumber produktif dan dapat di dayagunakan dengan lebih baik.
Beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di
Indonesia asalah sebagai berikut.
1. Masih tingginya
pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja
2. Lemahnya kegiatan investasi
dan permasalahan fundamental terkait
3. Tingginya potensi tekanan
inflasi secara structural.
2) Kapasitas produksi
Bagi Negara-negara yang amsih berkembang, usaha meningkatkan
kapasitas produksi nasional merupakan keharusan. Hal tersebut di upayakan
dengan tujuan meningkatkan atau mempertaruhkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
3) Pemerataan Distribusi
pendapatan
Distribusi pendakatan nasional yang lebih merata umumnya
dianggap sebagai distribusi pendapatan yang adil. Distribusi pendapatan yang
tidak merata yang mempunyai tendensi menimbulkan ketegangan-ketegangan social
yang akhirnya berdampak pada kestabilan ekonomi dan politik. Perekonomian di Indonesia masih lebih banyak barputar di
Indonesia bagian barat, dan pemerintah sedang berupaya untuk memeratakan
pembangunan di Indonesia bagian timur. Di perkotaan pun dapat kita lihat bahwa
tidak sedikit gedung-gedung atau komplek perumahan mewah berdampingan dengan
daerah kumuh. Hal tersebut dapat menjadi salah satu cirri kesenjangan ekonomi
yang masih terjadi di Indonesia.
Jika ditinjau dengan menggunakan pendekatan perhitungan
ekonomi model kurva Lorentz adalah model yang digunakan secara luas pada model
perhitungan kesenjangan atau ketidakmerataan distribusi pendapatan pada suatu
daerah atau Negara tanpa harus mengetahui keadaan ekonomi dari daerah atau
Negara tersebut dan untuk menentukan besarnya kesenjangan distribusi
lpendapatan tersebut diturunkan secara visual suatu indicator ekonomi yakni
angka koefisien gini yang menunjukan skala kesenjangan distribusi pendapatan.
4) Kebijakan stabilisasi atau
menstabilkan situasi perekonomian.
Kestabilan
disini meliputi kestabilan tingkat pendapatan, kesempatan kerja, kestabilan
tingkat harga, dan kestabilan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang
asing. Jika hal tersebut belum tercapai maka perekonomian Indonesia akan sulit
berkembang karena dapat menimbulkan keengganan investor menginvestasikan
modalnya di indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar