Kamis, 27 Maret 2014

PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO [ARIE ZUYA]


PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO
Ekonomi makro, yang merupakan salah satu cabang ilmu, ekonomi dapat membantu memecahkan permasalahan kebijakan ekonomi makro mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian perekonomian secara umum. Tugas pengendalian ekonomi makro adalah mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dari keadaan-keadaan yang dapat mengganggu keseimbangan umum tersebut.
A.    Masalah ekonomi makro jangka pendek yang harus diatasi setiap saat. Ketiga masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1.            Masalah Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hamper semua Negara. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Adakalanya tingkat inflasi adalah rendah-yaitu mencapai di bawah 2 atau 3 pesen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai di antara 4-10 persen. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa puluh atau beberapa ratus persen dalam setahun. Oleh karena itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya. Walaupun tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, inflasi tetap merupakan masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.
Faktor-faktor penyebab inflasi
Masalah kenaikan harga-harga yang berlaku di berbagai negara diakibatkan oleh banyak faktor. Di negara-negara industri pada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut:
·         Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Keinginan untuk mendapatkan barang yang mereka butuhkan akan mendorong para konsumen meminta barang  itu pada harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, para pengusaha akan mencoba menahan barangnya dan hanya menjual kepada pembeli yang bersedia membayar pada harga yang lebih tinggi, kecenderungan ini akan menyebabkan kenaikan harga.
·         Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. Apabila para pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari tambahan pekerja untuk menambah produksinya, pekerja-pekerja yang ada akan terdorong untuk menuntut kenaikan upah. Apabila tuntutan kenaikan upah berlaku secara meluas, akan terjadi kenaikan biaya produksi dari berbagai barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. kenaikan biaya produksi tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga-harga barang mereka.
Kedua masalah yang diterangkan di atas biasanya berlaku apabila perekonomian sudah mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Dengan perkataan lain di dalam perekonomian yang sudah sangat maju, masalah inflasi sangat erat kaitannya dengan tingkat penggunaan tenaga kerja.
Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari (i) kenaikan harga-harga barang yang diimpor, (ii) penambahan penaaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang, dan (iii) kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang kurang bertanggung jawab.
2.            Masalah pengangguran
Dari tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesenpatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah tingkat perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh atau tidak. Secara teoritid perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tingkat kesempatan kerja yang tersedia seluruhnya diguanakan. Di Negara kita upaya utuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program KB merupakan salah satu aalternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.
3.            Masalah ketimpangan dalam neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk dalam suatu Negara dan penduduk Negara lain selama jangka waktu tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dan bentuk ekspor impor, transaksi financial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari Negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral, seperti pembayaran transfer dari orang-rang yang tinggal di luar negeri. Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran suatu Negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Dalam jangka panjang permasalahan ekonomi makro menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
B.     Masalah ekonomi makro yang dihadapi pemerintah
1)      Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan perekonomian untuk menyediakan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah, dan kemakmuran masyarakat meningkat. Hal ini merupakan masalah ekonomi jangka panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun). Oleh karena itu, kita harus menciptakan keserasian atau keseimbangan antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
Setiap Negara senantiasa mengharapkan agar perekonomia yang dicapai mengalami peningkatan secara terus-menerus. Peningkatan perekonomian tersebut akan memupuk investasi serta kemampuan teknik dan pendapatan masyarakat meningkat maka perekonomian mengalami pertumbuhan.
Ciriciri Negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi menurut ECAPE adalah sebagai berikut.
a.       Negara tersebut mengalami peningkatan GNP atau pendapatan perkapita dari tahun ke tahun
b.      Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial
c.       Di Negara tersebut ditemukan sumber-sumber produktif dan dapat di dayagunakan dengan lebih baik.
Beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia asalah sebagai berikut.
1.      Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja
2.      Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait
3.      Tingginya potensi tekanan inflasi secara structural.
2)      Kapasitas produksi
Bagi Negara-negara yang amsih berkembang, usaha meningkatkan kapasitas produksi nasional merupakan keharusan. Hal tersebut di upayakan dengan tujuan meningkatkan atau mempertaruhkan tingkat pertumbuhan ekonomi.
3)      Pemerataan Distribusi pendapatan
Distribusi pendakatan nasional yang lebih merata umumnya dianggap sebagai distribusi pendapatan yang adil. Distribusi pendapatan yang tidak merata yang mempunyai tendensi menimbulkan ketegangan-ketegangan social yang akhirnya berdampak pada kestabilan ekonomi dan politik. Perekonomian  di Indonesia masih lebih banyak barputar di Indonesia bagian barat, dan pemerintah sedang berupaya untuk memeratakan pembangunan di Indonesia bagian timur. Di perkotaan pun dapat kita lihat bahwa tidak sedikit gedung-gedung atau komplek perumahan mewah berdampingan dengan daerah kumuh. Hal tersebut dapat menjadi salah satu cirri kesenjangan ekonomi yang masih terjadi di Indonesia.
Jika ditinjau dengan menggunakan pendekatan perhitungan ekonomi model kurva Lorentz adalah model yang digunakan secara luas pada model perhitungan kesenjangan atau ketidakmerataan distribusi pendapatan pada suatu daerah atau Negara tanpa harus mengetahui keadaan ekonomi dari daerah atau Negara tersebut dan untuk menentukan besarnya kesenjangan distribusi lpendapatan tersebut diturunkan secara visual suatu indicator ekonomi yakni angka koefisien gini yang menunjukan skala kesenjangan distribusi pendapatan.
4)      Kebijakan stabilisasi atau menstabilkan situasi perekonomian.

Kestabilan disini meliputi kestabilan tingkat pendapatan, kesempatan kerja, kestabilan tingkat harga, dan kestabilan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Jika hal tersebut belum tercapai maka perekonomian Indonesia akan sulit berkembang karena dapat menimbulkan keengganan investor menginvestasikan modalnya di indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar