Minggu, 09 Juni 2013

Sektor Pertanian Penyumbang Tertinggi PDRB Pasaman OLEH SESHAKRI



Sektor Pertanian Penyumbang Tertinggi PDRB Pasaman
padangmedia.com , Sabtu, 10 November 2012 13:23 wib
Bupati Pasaman H Benny Utama SH MH
PASAMAN - Sektor pertanian merupakan penyumbang tertinggi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat tahun 2011. Yakni sebesar Rp2,02 triliun lebih. Setelah itu diikuti dengan Pertambangan, Industri pengelohan, Listrik, gas dan air bersih.
 “PDRB Pasaman untuk 9 sektor itu tercatat sebesar Rp3,741 triliun pada tahun 2011 lalu. Sehingga, PDRB per kapita berdasarkan harga berlaku tercatat Rp14,5 juta dan tahun sebelumnya sebesar Rp12,9 juta,” kata Bupati Pasaman, Benny Utama di Lubuksikaping, Sabtu (10/11).
Dijelaskannya, berbagai potensi jenis bahan galian dan tambang yang dimiliki sangat potensial untuk dikembangkan sebagai basis ekonomi masyarakat. Bahan galian itu terdiri dari galian mineral non logam, galian mineral logam dan batu bara.
“Hanya saja potensi menjanjikan itu saat ini masih terkendala karena berada dalam kawasan Hutan Lindung atau kawasan non budidaya. Karena itu, belum bisa termanfaatkan secara maksimal untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sektor tanaman pangan, perkebunan dan perikanan juga menjadi potensi ekonomi bagi daerah ini selain potensi panas bumi (Geothermal) yang sangat menjanjikan yang terdapat di 6 kecamatan hingga mencapai 750 MW.
Data 2011, luas tanam padi mencapai 46.627 hektare dengan jumlah produksi padi 213.189 ton. Untuk jagung seluas 2.934 hektare dengan jumlah produksi 12.592 hektare. Sementara, tanaman Kakao mencapai 16.272 hektare luas lahan dengan jumlah produksi 15.038 ton. Karet total produksi per tahun mencapai 24.938 ton dengan ketersediaan lahan 26.354 hektare.
Sementara, sektor perikanan per tahun Pasaman bisa memproduksi sekitar 45.030 ton ikan dengan luas areal 5.320 hektare. Terdiri dari komoditi ikan mas, ikan nila dan lele. Dengan konsumsi pakan ikan untuk empat kecamatan, kawasan perikanan (Rao Selatan, Rao, Padanggelugur dan Panti) sebesar 13.200 ton per tahun.
Menurut Bupati, Pasaman memiliki banyak potensi dan peluang investasi seperti pengembangan usaha pusat perdagangan bahan pangan pokok. Terutama beras untuk pasar Sumbar, Sumut dan Riau.
“Pengembangan pabrik pengelahan coklat dan coklat fermentasi, pendirian pabrik pengelohan karet dan produk ikutannya, pengembangan usaha perikanan air tawar serta pembangunan pabrik pakan ikan,” ujarnya. 
Selanjutnya, pengusahaan  pertambangan dan sumber energi terbarukan (Geothermal dan Mini Hidro) serta peningkatan dan pengelolaan wisata alam Rimbo Panti dan Taman Equator/Museum Tuanku Imam Bonjol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar